Pages

Monday, September 13, 2010

"Ibra dan Robinho Individualistis!"

Liputan6.com, Milan: Di mata mantan pelatih Timnas Italia dan AC Milan, Arrigo Sacchi, kedatangan dua bomber top, Zlatan Ibrahimovic dari Barcelona dan Robinho dari Manchester City, tidak otomatis bakal dapat membangkitkan kejayaan Rossoneri yang dalam beberapa tahun terakhir kalah bersinar dibanding klub musuh bebuyutannya Inter Milan.

Bahkan, Sacchi justru meragukan kedua bomber tersebut dapat menyatu atau nge-klop dengan pola permainan yang dikembangkan Andrea Pirlo dkk. Lebih jauh, Sacchi, 64 tahun, meyakini jika di musim ini juara bertahan Nerazzurri meski ditinggalkan Jose Mourinho bakal tetap menjadi favorit peraih scudetto.

"Massimo Moratti (Presiden Inter) memberi Rafael Benitez skuad yang sangat kompetitif tanpa harus mengorbankan kondisi neraca klub. Dengan motivasi supernya, Inter tetap diunggulkan di Italia (Serie A) dan, bahkan, mungkin menjadi satu-satunya harapan Italia di kompetisi Eropa (Liga Champions)," tutur Sacchi yang dua kali menangani Milan di periode 1987-1991 dan 1996-1997.

Di mata Sacchi, berubahnya kebijakan Milan di bursa transfer dengan memboyong Ibra dan Robinho di hari-hari terakhir menunjukkan betapa tertekannya kubu Milan melihat kemilaunya prestasi Inter. Lebih dari itu, Sacchi menilai rekrutmen Ibra dan Robinho merupakan kesalahan strategi Rossoneri.

"Ibra, terutama saat tampil di Serie A, lebih terfokus dengan penampilan dirinya sendiri dibanding permainan kolektif (tim). Memang, ia pemain solo yang luar biasa yang dapat melantunkan musik indah dalam level yang tinggi. Namun, ia bakal kesulitan untuk bekerja sama dengan rekan-rekan setimnya,” tegas Sacchi.

Bagaimana dengan Robinho? ”Robinho adalah pemain klasik Brasil yang memiliki teknik, skill mengolah bola dan kecepatan yang sangat mengagumkan. Akan tetapi, mirip dengan Ibra, ia pun cenderung lebih bermain individual dibanding menjadi bagian dari permainan kolektif tim,” kata Sacchi menganalisis.

Dengan memboyong sejumlah bintang, Sacchi menilai Milan masih jauh untuk dapat mengakuisisi talenta muda non-Italia dan memercayai para pemain yunior yang berasal dari Italia seperti yang pernah dilakukannya di era 1980-an. Ketika itu Sacchi merekrut trio Belanda (Marco Van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard) plus anak-anak muda Italia semisal Paolo Maldini, Alessandro Costacurta, dan Demetrio Albertini.

Lalu, Sacchi pun tak lupa memberikan penilaiannya atas gerak langkah klub elite Italia lainnya, Juventus. ”Mereka benar-benar sibuk berbelanja. Namun, tak ada pemain bintang atau bertalenta juara yang berhasil direkrut. Skuad Gigi Del Neri kekurangan gelandang kreatif dan pemain yang memiliki teknik di atas rata-rata. Itulah faktor yang bakal menjadi penghalang Del Neri meraih kesuksesan di musim ini,” pungkas Sacchi.(MEG/Football Italia)

No comments:

Post a Comment