Pages

Saturday, October 9, 2010

Victoria Beckham Tak Peduli Kekurangan Suaminya

Gayanya yang serba diatur dan amat pelit senyum itu memang membuat orang kurang bersimpati padanya. Namun Victoria Beckham tampaknya melakukan semua hal tersebut hanya supaya selalu tampak cantik dan sempurna saat paparazzi merekam foto-fotonya. Sedikit narsis dan lebay, memang. Di rumah, Victoria mengaku berusaha tampil sebagai istri dan ibu pada umumnya.

Soal hubungannya dengan sang suami, misalnya, Victoria terkesan ingin selalu mendukung suaminya. Bukan hanya saat ini, ketika sang suami dikabarkan selingkuh dengan Shery Shabani, istri seorang pengacara milyuner, Kambiz Shabani. Tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, ketika Victoria tidak mau berfokus pada kekurangan David, melainkan hanya kelebihannya.

Soal suara David yang cenderung cempreng, misalnya, perempuan 35 tahun ini mengaku tak mempermasalahkannya.

"Wah, saya tidak begitu memperhatikan kalau dia punya suara cempreng. Menurut saya dia itu sempurna sekali, sehingga orang ingin mencari-cari kelemahannya saja," katanya, dalam wawancara khusus dengan majalah Marie Claire.

Victoria mengaku tergila-gila pada semua yang ada pada suaminya: kulitnya yang gelap, tatonya, rambutnya yang acak-acakan. Semua tampak indah dan alami.

"Suatu kali dia duduk di pinggir tempat tidur, mengirimkan e-mail. Waktu itu dia tidak mengenakan pakaian. Saya baru selesai mandi, dan berdiri saja di situ menatapnya. Dia tak punya lemak sama sekali di tubuhnya. Jadi, siapa yang peduli dengan suara cempreng?" katanya.

Sebagai ibu dari tiga anak laki-laki: Brooklyn (11), Romeo (7), dan Cruz (5), Victoria merasa harus tegas dan kreatif. Ia tak ingin ketiga anaknya menjadi manja, dan tetap menghargai uang meskipun orangtua mereka kaya raya.

Suatu ketika mereka harus sarapan, dan Victoria merasa mendapat kesempatan untuk mengajarkan tentang uang dollar Amerika. Ia menempelkan Post-It di semua sereal, roti, dan susu yang disediakan untuk sarapan. Lalu ia mengambil sekotak uang palsu dari Toys 'R' Us.

“Oke, kita akan belajar tentang uang Amerika. Kamu harus membeli sarapan kamu sekarang," ujar Victoria, mengulang percakapannya dengan tiga anaknya. "Saya bagikan mereka uang. Mereka lalu bangun dan bilang, 'Ibu, kami mau Coco Puff.' Lalu saya bilang, 'Coco Puff! Harganya 1 dollar 2 sen!'"

Perempuan yang kini berfokus sebagai desainer fashion ini juga berusaha hadir dalam setiap kegiatan anaknya di sekolah. Ketika ia tidak sedang melakukan perjalanan bisnis, ia menemani anak-anak ke sekolah dan menyiapkan makan siangnya. Brooklyn dan adik-adiknya suka sekali dengan layanan semacam itu. Jarang-jarang kan, sang ibu menyiapkan makan siang mereka.

Dalam kesempatan lain, Victoria ikut masuk ke kelas Cruz. Semua gadis kecil di sana bilang memuji pakaiannya.

"Senang sekali rasanya (dipuji), soalnya saya tak punya anak perempuan," katanya.


No comments:

Post a Comment