Tuesday, September 7, 2010

Anggaran Disumbat, Persebaya Belum Tamat

SURABAYA - Persebaya Surabaya nampaknya bakal benar-benar lepas dari suntikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Itu setelah Persebaya tak mendapatkan persetujuan mendapatkan Rp10,5 miliar yang rencananya dimasukkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).

Ketua Harian Persebaya Surabaya Saleh Ismail Mukadar membenarkan tersumbatnya anggaran dari APBD itu. Ia bahkan menyebut ada orang-orang di DPRD Kota Surabaya yang sengaja menyumbat anggaran itu agar Persebaya tamat.

"Tak masalah mereka enggan memberikan anggaran. Kita akan cari sumber pendanaan lain. Untuk sementara kebutuhan tim akan penuhi dengan dana talangan. Pokoknya saya akan berusaha sekuat tenaga agar Persebaya tidak tamat," katanya dihubungi, Kamis (2/9/2010) kemarin.

Saleh tak menampik Persebaya tengah dekat dengan Medco Group, sebuah perusahaan minyak milik Arifin Panigoro. Ia sudah menjalin komunikasi dengan pihak Medco terkait rencana kerjasama di Persebaya. Tapi belum diputuskan bentuk kerjasama tersebut.

Menurutnya ada sejumlah opsi, yakni Medco membeli sebagian saham Persebaya atau hanya bersifat sponsorship. "Terlepas apa statusnya, yang pasti kita ingin Persebaya tetap mempunyai sumber dana, karena berharap dari DPRD juga sulit," kata Saleh.

Rencana gandengnya Persebaya-Medco juga menjadi bahan pembicaraan di antara pemain Bledug Ijo. Para pemain nampaknya menyambut gembira rencana masuknya Medco ke Persebaya, karena dengan begitu persoalan finansial tak lagi menghantui tim.

"Bagus tuh (masuknya Medco). Tim jadi tak kesulitan dana dan semua gaji bisa terbayar," kata seorang pemain sebelum sesi latihan. Masuknya investor swasta memang menjadi angin segar bagi tim-tim yang sering mengalami kesulitan keuangan.

Sebelumnya Arema Indonesia sempat diambilalih perusahaan rokok PT Bentoel Prima selama kurang lebih enam tahun. Saat itu pula Arema tak pernah kesulitan secara finansial, hingga Bentoel kembali melepasnya pada 2009 silam.
(van)

No comments: