Tuesday, September 21, 2010
Evra: Kalau Begini, MU Sulit Juara
MANCHESTER, KOMPAS.com — Bek Manchester United, Patrice Evra, mengaku tak puas dengan performa lini belakang saat berduel dengan Liverpool di Premier League, akhir pekan lalu, meski pertandingan berakhir 3-2 untuk timnya. Menurutnya, bila tak dibenahi, maka MU akan sulit juara.
Bermain sebagai tuan rumah, MU unggul 2-0 melalui Dimitar Berbatov pada menit ke-42 dan ke-59. Liverpool menyamakan kedudukan melalui penalti dan tendangan bebas Steven Gerrard pada menit ke-64 dan ke-70. MU akhirnya bisa menundukkan Liverpool berkat gol Berbatov pada menit ke-84.
"Kami harus menghentikan ini. Kami harus berhenti bersikap gugup. Kami harus bisa mengakhiri pertandingan dengan semangat menyerang," ungkap Evra.
"Aku pikir, semua penonton menikmati pertandingan. Namun, patut menjadi perhatian bersama ketika kami membiarkan keunggulan dua gol dikejar. Ini membuatku tak bahagia."
"Aku tak tahu mengapa kami membuat pekerjaan menjadi berat. Kami seharusnya bisa membuat pekerjaan lebih mudah untuk diri kami sendiri. Hal serupa terjadi di Everton."
"Anda bermain di Old Traffor dan unggul 2-0 dari Liverpool dan kemudian kedudukan menjadi 2-2. Bila pertandingan berakhir seri, Anda bisa katakan, 'Bagaimana Anda akan memenangi liga bila Anda hanya meraih hasil seri dalam pertandingan seperti itu."
"Itu adalah insiden yang juga terjadi saat kami melawan Fulham dan Everton. Namun, bila kami melakukannya lagi, maka Anda bisa mengatakan, sulit bagi kami menjuarai liga," terangnya.
MU bertemu Fulham pada 22 Agustus lalu. MU sempat unggul 2-1 sebelum akhirnya Fulham memaksakan hasil imbang 2-2 berkat gol Brade Hangeland pada menit ke-89.
Ketika melawan Everton, pada 11 September lalu, MU dipaksa menelan hasil imbang 3-3 setelah sempat unggul 3-1. Sepasang gol Everton terjadi pada masa injury time. (DM)
Demi Ibra, Milan Ganti Formasi
MILAN, KOMPAS.com - Demi membantu striker Zlatan Ibrahimovic beradaptasi dan menampilkan performa terbaik , Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, mengaku berniat melakukan perombakan formasi pada timnya.
Semula, Allegri selalu mematok formasi 4-3-3. Namun, Milan mengalami kesulitan karena Ibra yang bermain sebagai target man kurang cocok dengan formasi tersebut. Selain itu, cederanya Alexandre Pato dan Robinho juga membuat Milan kekurangan striker sayap.
Saat menghadapi Catania akhir pekan lalu, Allegri mencoba formasi 4-3-1-2, dengan Ronaldinho di belakang Ibra dan Filippo Inzaghi. Sayangnya, Ibra kembali gagal mencetak gol dan Milan hanya bermain imbang 1-1.
La Gazzetta dello Sport meyakini, melawan Lazio Rabu (22/9/2010), Allegri akan memakai formasi 4-4-2. Mantan Pelatih Cagliari itu dikabarkan akan mempertahankan duet Ibra dan Inzaghi. Sementara, Ronaldinho dan Kevin-Prince Boateng akan bermain sebagai gelandang sayap.
"Kami harus mencoba menemukan Ibra di lapangan dengan umpan-umpan vertikal dan bola dari kaki ke kaki. Ibra sangat baik menahan bola dan membantu rekan setimnya lolos untuk menyelesaikan serangan," kata Allegri.
Ibra dibeli Milan dari Barcelona pada bursa transfer lalu. Hingga kini, Ibra telah bermain dalam tiga pertandingan bersama Milan membukukan dua gol. (GDS)
Boateng Nantikan Derby Milan
Foto: Kevin Prince Boateng tak sabar menanti duel Milan vs Inter/Getty Images
Sejak datang ke Milan dengan status pinjaman dari Genoa, Boateng mengaku banyak mendengar pembicaraan rekan-rekannya terkait atmosfer panas Derby Milan menghadapi juara bertahan, Inter Milan. Maklum, saat masih bermain untuk Portsmouth, gelandang 23 tahun in tak pernah merasakan dahsyatnya aroma derby.
Sejauh ini, Boateng memang belum mendapat kepercayaan penuh dari allenatore Massimiliano Allegri menghuni skuad utama Milan. Namun, dia tampaknya tak terlalu benyak berharap mengingat sejumlah pemain bintang banyak merumput di Milan. Dia hanya berjanji akan tampil maksimal jika diberi kesempatan bermain di laga derby tersebut, untuk membantu Milan bersaing merebut scudetto musim ini.
“Saat Anda datang dari klub kecil seperti Portsmouth, Anda akan sangat bangga bisa bergabung ke tim fantastis seperti Milan,” tutur Boateng seperti dilansir Football-Italia, Selasa (21/9/2010).
“Inter merupakan tim yang tangguh dan memiliki skuad yang kuat. Mereka memenangi semua gelar bergengsi musim lalu, tapi untuk tahun ini, saya rasa mereka sulit untuk mengulangi sukses tersebut, karena kami siap menyaingi mereka,” tambahnya.
“Saat ini, Milan juga memiliki kekuatan yang tak kalah hebat, dan kami akan berjuang untuk bisa meraih sukses. Laga derby jelas akan menjadi tantangan yang menarik,” tandas adik kandung bek Manchester City dan timnas Jerman, Jerome Boateng ini.
Duel derby sekota antara Milan dan Inter memang tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini. Menurut jadwal yang telah disusun Lega Calcio, pertemuan pertama dua tim asal kota mode ini akan berlangsung 14 November 2010 dimana Inter akan menjadi tuan rumah. Sementara duel kedua dimana Rossoneri gantian bertindak sebagai tuan rumah, dihelat 3 April 2011.
"Tunggu Milan yang Sebenarnya"
Foto: Clarence Seedorf/Reuters
MILAN – Gelandang AC Milan Clarence Seedorf mengklaim AC Milan butuh sedikit waktu untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Tampil gemilang di laga perdana Serie A, I Rossoneri justru gagal memetik angka penuh di dua pekan kemudian. Kini, Andrea Pirlo dkk tertahan di urutan 10 klasemen sementara dengan empat poin.
Dia menyebut rentetan cedera yang menghinggapi tim besutan Massimiliano Allegri merupakan salah satu penyebab belum maksimalnya hasil yang diraih Milan.
“Sialnya, Massimo Ambrosini juga cedera, ini sangat tak membantu kami di sesi latihan,” tandas Seedorf kepada Sky Sport, Selasa (21/9/2010).
“Tak ditunjang dengan skuad utuh tentu kami tak bisa menjalankan sistem dan taktik baru yang sudah dimulai sejak awal musim,” lanjut pemain asal Belanda.
“Tapi, saya yakin bulan depan kami bisa menyatukan pemain muda dengan yang sudah lama ada di sini. Pertama, kami harus mendapat hasil bagus dan terus konsentrasi di lini belakang karena jika kami tak kebobolan cepat atau lambat kami akan mencetak gol,” pungkasnya.
(wei)
Foto: Kevin Prince Boateng mengaku bangga bermain untuk AC Milan/Getty Images MILAN - Kendati hanya berstatus sebagai pemain pinjaman, Kevin Prince B
Foto: Kevin Prince Boateng mengaku bangga bermain untuk AC Milan/Getty Images
MILAN - Kendati hanya berstatus sebagai pemain pinjaman, Kevin Prince Boateng mengaku mulai merasa kerasan bermain untuk AC Milan. Dia pun bangga bisa menjadi bagian tim terbaik di dunia tersebut.
Boateng datang ke San Siro dengan status pinjaman dari Genoa yang baru saja merekrutnya dari Portsmouth pada awal musim ini. Meski hanya berstatus pinjaman, namun Boateng mendapat sambutan bak layaknya pemain permanen dari tifosi Rossoneri saat berada di lapangan.
Hal inilah yang menurut pilar timnas Ghana, membuatnya kerasan merumput bersama Milan. Sebagai balasannya, gelandang 23 tahun ini bertekad memberikan kontribusi maksimal untuk Milan.
“Saat saya mendengar fans mendengungkan nama saya, perasaan saya sangat luar biasa. Sebelumnya, saya tak pernah mendengar sekelompok besar fans memanggil nama saya. Saya senang seperti layaknya anak kecil,” tutur Boateng seperti dikutip Tribalfootball, Selasa (21/9/2010).
“Saya tak tahu jika sambutan fans akan seperti ini, saya baru merasakannya saat ini. Mereka senang melihat saya bermain intik tim besar seperti Milan. Mereka bahkan membuat saya seperti seorang idola. Untuk itu, saya pun akan memberikan yang terbaik buat mereka,” tandasnya. (acf)
Beckham, Cantona, Henry & Gerrard Terbaik
F: Eric Cantona dan Peter Schmeichel mengangkat trofi (daylife)
Sebanyak 260 ribu responden dilibatkan dalam pemilihan pemain terbaik ini, dan menghasilkan the best starting XI.
Manchester United yang mendominasi Premier League sejak 1992, banyak memberikan wakilnya dalam skuad super ini. Tujuh bintang United terpilih, sedangkan empat nama lainnya tersebar antara Chelsea, Liverpool dan Arsenal.
Kiper legendaries The Red Devils Peter Schmeichel, mengamankan lebih dari 50 persen suara. Sementara bek kiri Patrice Evra menyisihkan rivalnya dari Chelsea Ashley Cole. Defender Chelsea John Terry, mantan kapten Arsenal Tony Adams dan bek kawakan United Gary Neville ada di lini belakang.
Ryan Giggs mengumpulkan 73 persen suara sebagai pemain yang pantas berada di sektor kiri. Sementara Steven Gerrard dan Paul Scholes sebagai gelandang tengah. Dan sektor kanan menjadi milik David Beckham, yang mengungguli Cristiano Ronaldo serta mantan bintang Arsenal, Freddie Ljungberg.
Sementara di lini depan, mantan bomber The Gunners Thierry Henry dan legenda Old Trafford Eric Cantona, menjadi pemilik posisi ujung tombak ini.
Sebagai pelatih, secara mutlak dimiliki Sir Alex Ferguson yang mengumpulkan 64 persen suara.
Skuad The Best XI Premier League:
Kiper: Peter Schmeichel (Manchester United)
Belakang: John Terry (Chelsea), Tony Adams (Arsenal), Patrice Evra, Gary Neville (Manchester United)
Tengah: David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes (Manchester United), Steven Gerrard (Liverpool)
Depan: Thierry Henry (Arsenal), Eric Cantona (Manchester United)
Pelatih: Sir Alex Ferguson (Manchester United)
(zwr)
Wazza Dapat Dukungan Lagi
Foto: Darren Fletcher/Getty Images
MANCHESTER – Wayne Rooney terus mendapat dukungan dari rekan-rekan setimnya. Kali ini giliran Darren Fletcher dan Ryan Giggs yang terus mempercayai kemampuan Rooney.
Musim ini Wazza –panggilan Rooney- baru mencetak satu gol untuk Manchester United. Wazza bahkan seolah tenggelam saat United menekuk Livepool 3-2, Minggu (19/9/2010). Adalah Dimitar Berbatov yang menjadi bintang kemenangan United dengan mencetak hattrick.
Namun, Giggs optimis Rooney bisa mengakhiri masa paceklik golnya. Skandal perselingkuhannya dengan seorang PSK bernama Jenny Thompson diyakini Giggs tak mempengaruhi performa Wazza di lapangan.
“Tidak, itu sama sekali tak menggangu kami. Akan selalu ada sesuatu (rumor) di United. Anda harus terbiasa dengan itu,” cetunya terkait pemberitaan soal Rooney.
Hal senada juga diungkapkan Fletcher. Pemain yang dikenal dekat dengan Rooney yakin kompatriotnya bisa segera mengakhiri masalah yang membekap keluarganya selama hampir sebulan belakangan.
“Wayne pemain fantastis di United. Kami sangat peduli dengan performanya di lapangan dan seberapa besar pengaruhnya bagi kami,” bilang Fletcher, disitat givemefootball, Selasa (21/9/2010).
“Gol akan datang darinya. Dia bagian sejarah United. Dia mencintai klub ini dan akan lebih mudah bagianya bermain dengan rekan-rekan yang dicintainya,” pungkas Fletcher.
(wei)
"Saya Akan Brilian di United"
Foto: Bebe (ki)/daylife
MANCHESTER – Bebe, belanjaan anyar Manchester United musim ini, meminta para fans bersabar menunggu aksi terbaiknya.
Sejak dipinang dari Vitoria dengan mahar 4,7 juta poundsterling, Bebe memang belum menunjukkan kemampuan terbaiknya kepada publik Old Trafford. Sir Alex Ferguson bahkan belum menurunkan pemain 20 tahun sebagai starter.
Tak sedikit yang menyebut Bebe akan menjadi pembelian gagal United. Bahkan, disebut-sebut pihak United kecewa dengan teknik dan kebugaraan Bebe yang di luar harapan.
Tapi, punggawa Timnas Portugal U-21 tak mau menyerah. Dia tetap menyimpan optimisme akan tampil brilian bersama The Red Devils.
“Setelah menjalani beberapa pertandingan, saya akan merasa lebih baik. saya harus lebih bugar karena sepakbola Inggris memiliki tipe berbeda,” tandanya seperti disitat Manchester Evening, Selasa (21/9/2010).
“Saya akan menjadi pemain brilian di Manchester Unuted,” cetusnya percaya diri.
“Sir Alex mengatakan kepada saya bahwa dia senang dan meminta saya berlatih lebih keras untuk merebut tempat di tim inti,” pungkasnya.
(wei)
Vidic Pede karena Neville & Giggs
Vidic dipercaya Sir Alex Ferguson mewarisi jabatan tersebut dari Gary Neville, sejak awal musim 2010/2011. Seperti diketahui, bek veteran Inggris kini sudah memasuki masa jelang gantung sepatu.
Menyandang ban kapten Setan Merah, bagi Vidic, adalah prestasi yang membanggakan. Kendati menyadari tanggung jawab besar kini bersarang di pundaknya, bek kelahiran 28 tahun silam tetap mengusung kepercayaan diri dan tak segan memetik pelajaran dari para pendahulunya.
“Menjadi kapten tentu akan mempengaruhi permainan saya. Tapi, saya masih melakukan apa yang sebelumnya saya lakukan, yakni memberi yang terbaik bagi tim,” ujar Vidic.
“Memang tanggung jawabnya berat, tapi seperti yang saya katakan sebelumnya, Gary, Ryan dan Rio (Ferdinand) pernah menyandang ban kapten. Ya, mereka adalah contoh bagi rekan tim yang lain,” paparnya.
“Saat Anda memiliki orang-orang seperti mereka di sekitar Anda, maka semuanya akan sangat mudah dijalani,” tandasnya, seperti dilansir Sky Sports, Senin (20/9/2010). (far)