AFP/Patrick Stollarz
Bila menyebut pesepakbola Jepang yang bermain di Eropa, orang mungkin akan lebih mengenal Takayuki Morimoto atau Keisuke Honda. Wajar, karena keduanya sudah cukup berpengalaman malang melintang di Benua Biru.
Namun Kagawa berhasil mencuri perhatian di enam pekan pertama Bundesliga berkat catatan empat gol yang ia buat. Satu gol ia ceploskan ke gawang VfL Wolfsburg, dua ke gawang Schalke 04 dan yang terakhir ia lesakkan ke jala St Pauli.
Dengan empat golnya, Kagawa bersanding dengan striker kelas dunia seperti Ruud van Nistelrooy (Hamburg SV) dan cuma kalah satu gol dari dua top skorer sementara, Papis Demba Cisse (Freiburg) dan Edin Dzeko (Wolfsburg).
"Anak itu bermain seperti seorang malaikat," demikian kesaksian rekan setimnya di Dortmund, Nuri Sahin, perihal Kagawa.
Kagawa dibeli murah oleh Dortmund dengan harga 350 ribu euro dari klub Jepang, Cerezo Osaka. Usianya baru 21 tahun, dan ia bahkan baru dua kali memperkuat timnas Jepang.
Namun semuanya berubah saat melihat permainan Kagawa di lapangan. Dengan tinggi cuma 173 cm, Kagawa yang fasih bermain sebagai gelandang serang tau gelandang kiri adalah ancaman untuk semua lawan Dortmund.
"Semua orang tertawa saat di musim panas lalu saya bilang anak ini akan mencetak gol-gol buat kami," tukas Direktur Olahraga Dortmund Michael Zorc.
Kagawa memang seorang pekerja keras. Lahir tahun 1989, di bawah naungan shio ular, Kagawa mengatakan kalau dirinya berkarakter 'ngotot, benci kegagalan dan tidak takut dengan kesulitan'.
Tapi Kagawa juga seorang pemuda yang sederhana. Meski kini mulai naik daun dan dilirik publik sepakbola Eropa, pemain kelahiran Kobe 17 Maret 1989 itu mengaku bukanlah seorang pemain spesial.
Berkat jasa Kagawa, Dortmund kini bercokol di peringkat kedua Bundesliga, tiga angka di belakang Mainz. Bila mampu tampil konsisten, bukan tidak mungkin Kagawa akan sanggup membawa Die Schwarzgelben kembali bertakhta di Jerman, sesuatu yang terakhir kali mereka lakukan tahun 2002 lalu.
No comments:
Post a Comment