Monday, October 11, 2010

Rapor Merah Keuangan MU

 Manchester: Manchester United mencetak rekor pemasukan tertinggi tiga digit. Keuntungan kotor yang diterima MU yakni 100,8 juta pound (Rp 1,4 triliun). Akan tetapi, secara keseluruhan, MU mengalami kerugian sebesar 83,6 juta pound (Rp 1,18 triliun).

MU merupakan klub pertama Inggris yang menghasilkan total pemasukan lebih dari 100 juta pound. Prestasi ini dipercaya merupakan formulasi dari keluarga Glazer dalam mengekspansi pasar global. Tetapi dosa Glazer dengan utangnya yang menumpuk tidak bisa terbantahkan. Inilah sumber bencana mengapa laporan keuangan The Red Devilsberwarna merah alias merugi.

Tunggakan bunga ke bank mencapai 40 juta pound, sebagai konsekuensi diluluskannya perpanjangan deadline masa pembayaran beberapa bulan lalu yang jumlah utangnya mencapai 500 juta pound lebih. Kenaikan pengeluaran terjadi di sektor pembelian pemain anyar dan pembaruan kontrak pemain yang melonjak 7 persen.

Total pengeluaran membengkak 2,9 persen menjadi 286,4 juta pound. Tapi dari sisi pemasukan hak siar televisi mengalami kenaikan 5,1 juta pound menjadi 104,8 juta pound. Sedangkan pemasukan per pertandingan dari penjualan tiket menurun 7,9 persen menjadi 100,2 juta pound.

Penurunan di sektor ini tidak terlepas dari tersingkirnya MU di babak perempat final Liga Champions dan di putaran ketiga FA Cup. Belum lagi aksi boikot fans setia MU sebagai entuk protes terhadap keberadaan Glazer. Namun jumlah pengeluaran yang paling terasa yakni keuntungan yang diambil Glazer setara 200 juta pound.

Meski secara total mengalami kerugian, Chief Executive MU David Gill menyampaikan tidak ada tekanan untuk menjual para pemain bintang mereka, termasuk di antaranya Wayne Rooney. Gill bahkan menyampaikan bahwa kondisi keuangan MU sehat-sehat saja dan manajer Sir Alex Ferguson tetap diberikan bujet belanja jika memang ada pemain yang hendak dibeli.(DIM/Soccernet)

No comments: