MISANO – Mendapat kemenangan di GP San Marino tidak membuat Daniel Pedrosa bergembira. Pedrosa mengaku tak layak merayakan kemenangam setelah mendengar tewasnya Shoya Tomizawa.
Tomizawa harus meregang nyawa di sirkuit Misano saat membalap di ajang Moto2, setelah terjatuh dan terlindas Scott Redding dan Alex de Angelis. Cedera serius di bagian kepala, dada dan perut, membuat Tomizawa tewas.
Pedrosa yang mendominasi jalannya balapan untuk mengamankan kemenangan di Misano ini, mengaku suasana hatinya sontak berubah ketika mendengar Tomizawa telah meninggal dunia.
"Tidak ada kata-kata yang bisa saya ungkapkan usai mendapat kemenangan ini. Saya merasa kosong. Saya tiba di paddock dengan kegembiraan tapi saya melihat atmosfer berbeda dari mekanik dan kru lainnya. Semua sangat serius," jelas Pedrosa seperti dolansir crash, Senin (6/9/2010).
"Saya masih mengenakan helm dan mereka berbicara tentang Tomizawa. Saya tidak bisa bereaksi apa-apa. Ini sangat mengejutkan dan kontras. Saya sampai bertanya tiga kali karena saya tidak percaya kabar tersebut. Sangat menyedihkan dan seharusnya ini tidak boleh terjadi," lanjut rider asal Spanyol tersebut.
Pedrosa mengatakan banyak memiliki kenangan dengan Tomozawa. Baginya, pembalap 19 tahun asal Jepang itu adalah rider yang memiliki talenta dan akan bersinar di karier balapnya.
"Secara personal dia adalah anak yang lucu, selalu gembira dan bisa membuat orang tetawa. Dia mau belajar dengan siapapun dan sangat menghormati semua orang dalam waktu singkat," tutup Pedrosa.
(zwr)
No comments:
Post a Comment